Selasa, 23 Februari 2010

Manfaat Kopi

Manfaat Kopi

Siapa sih yang tak tau kopi?? Minuman berwarna hitam dan rasanya yang pahit ini, konon katanya bisa menghilangkan rasa kantuk dan lemas. Biasanya minuman ini sangat laris manis diminum oleh para mahasiswa (seperti saya) yang sedang mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk, sedang menghadapi ujian, atau pun sedang membuat PI (Penulisan Ilmiah). Pada saat ini banyak dari kita sekalian yang menganggap kopi itu sangat berbahaya bagi kesehatan, lebih banyak bahaya nya dari pada manfaat nya. Tapi menurut saya tanggapan itu tidak selalu benar. Ternyata banyak juga manfaat dari pada kopi itu sendiri. Cari tahu yuk tentang manfaat kopi bagi kesehatan.

Zat yang terkandung dalam kopi adalah kafein.

 

Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan kafein dalam kopi adalah 1-1,5%. Kafein bekerja dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel syaraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin, hal ini lah yang membuat para peminum kopi merasa tidak ngantuk dan tidak merasakan lemas walaupun sudah larut malam.

Dalam dunia kedokteran, kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin. Dalam dosis yang rendah kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit. Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi adenosin (salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur).

Dimana kafein itu tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan membalikkan semua kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, sedikit gembira, mata terbuka lebar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra.

Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis),  penyakit jantung serta menghambat penurunan  daya kognitif otak.

a.       Diabetes. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga  50%. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel-sel). Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3) juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.

b.      Kanker. Riset secara konsisten menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar.

c.       Sirosis. Kopi melindungi hati dari sirosis, terutama sirosis karena kecanduan alkohol.

d.      Penyakit Parkinson. Para peminum kopi memiliki risiko terkena Parkinson setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi.

e.       Penyakit jantung dan stroke. Konsumsi kopi tidak meningkatkan risiko jantung dan stroke.  Sebaliknya, kopi justru sedikit mengurangi risiko stoke. Sebuah studi atas lebih dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena stroke 19% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mimum kopi. Studi terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama.

f.       Fungsi kognitif. Studi atas 4.197 wanita dan 2.820 pria di Perancis menunjukkan bahwa meminum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena wanita lebih peka terhadap kafein.

Sedangkan penelitian yang dilakukan terhadap kopi yang ternyata masih berlangsung. Ternyata kopi masih menyimpan banyak manfaat yang belum terekspos. Bagi Anda yang menggemari kopi, inilah beberapa manfaat kopi yang mungkin belum anda ketahui.

Mencegah penyakit saraf. Peminum kopi berkafein cenderung tidak akan mengembangkan penyakit Alzheimer dan Parkinson. Kandungan antioksidan di dalam kopi akan mencegah kerusakan sel yang dihubungkan dengan Parkinson. Sedangkan kafein akan menghambat peradangan di dalam otak, yang kerap dikaitkan dengan Alzheimer.

Melindungi gigi. Kopi yang mengandung kaein memiliki kemampuan antibakteri dan antilengket, sehingga dapat menjaga bakteri penyebab lubang menggerogoti lapisan gigi. Minum kopi secangkir setiap hari terbukti dapat mencegah risiko kanker mulut hingga separuhnya. Senyawa yang ditemukan di dalam kopi juga dapat membatasi pertumbuhan sel kanker dan kerusakan DNA.

Menurunkan risiko kanker payudara. Menjelang masa menopause, wanita yang mengonsumsi 4 cangkir kopi sehari mengalami penurunan risiko kanker payudara sebesar 38 persen, demikian menurut sebuah studi yang dipublikasikan di The Journal of Nutrition. Kopi melepaskan phytoestrogen dan flavonoid yang dapat menahan pertumbuhan tumor. Namun konsumsi kurang dari 4 cangkir tidak akan mendapatkan manfaat ini.

Mencegah batu empedu. Batu empedu tumbuh ketika lendir di dalam kantong empedu memerangkap kristal-kristal kolesterol. Xanthine, yang ditemukan di dalam kafein, akan mengurangi lendir dan risiko penyimpanannya. Dua cangkir kopi atau lebih setiap hari akan membantu proses ini.

Melindungi kulit. Konsumsi 2-5 cangkir kopi setiap hari dapat membantu menurunkan risiko kanker kulit nonmelanoma hingga 17 persen. Kafein dapat memacu kulit untuk membunuh sel-sel prakanker, dan juga menghentikan pertumbuhan tumor.

Mencegah diabetes. Orang yang mengonsumsi 3-4 cangkir kopi reguler atau kopi decaf (dengan kadar kafein yang dikurangi) akan menurunkan risiko mengembangkan diabetes tipe II hingga 30 persen. Asam klorogenik dapat membantu mencegah resistensi insulin, yang merupakan pertanda adanya penyakit ini.

Jumlah aman mengkonsumsi kopi per hari.
Jumlah yang boleh dikonsumsi adalah 300 mg kafein atau setara dengan 3 cangkir kopi perhari. Kecanduan terhadap kafein diperkirakan jika mengkonsumsi lebih dari 600 mg kafein atau setara dengan 5-6 cangkir kopi perhari selama 8-15 hari berturut-turut. Sedangkan dosis yang dapat berakibat fatal bagi manusia adalah sekitar 10 gram kafein atau 20-50 cangkir perhari.
Jadi.....Kalo pendapat gua, kalo kita minum kopi dalam jumlah yang pas alias gak melebihi jumlah yang dianjurkan (3 cangkir kopi per hari) gak papa kan. Malah kita bisa mendapatkan manfaat dari kopi itu sendiri.
 
By Teguh Prasetyo H
NPM: 11107669
Kelas: 3 KA 16

Senin, 22 Februari 2010

Tulisan Soft Skill Bahasa Indonesia

Kisah Orang Kampung

Seorang pemuda kampungan (namun memiliki body yang kekar serta berotot) pergi ke kota dan melamar pekerjaan sebagai seorang sopir di sebuah rumah di Jakarta. Ketika sudah mendapat pekerjaan sebagai seorang sopir, tak di sangka-sangka ternyata sang istri majikan tertarik melihat bodi si sopir tersebut. Ketika sang istri majikan sedang asik melihat kekarnya tubuh si sopir sambil tersenyum-senyum tidak jelas, ternyata si suami memergoki istrinya. Tentu saja itu membuat sang majikan marah besar, tanpa berfikir panjang sang majikan menggulung Koran yang sedang di bacanya dan ingin memukul si sopir tadi. Dengan reflek yang cepat bagai macan dan kelihaiannya untuk menghindari pukulan-pukulan dari sang majikan, si sopir pun tak sempat merasakan pukulan kayu sang majikan.

Si sopir lari secepat-cepatnya. Dia lari ke halaman rumah dan lompat ke pagar, sang majikan pun ikut lompat. Dia lompat ke jendela, sang majikan pun lompat juga. Aksi kejar mengejar terus berlangsung sampai akhirnya si sopir sempat melihat kamar yang terbuka lebar dan segera masuk kedalam dan menguncinya dari dalam. Maka selamatlah dia.

Sang majikan sambil terengah-engah berteriak : "Kurang ajar, dasar kampungan!!!, keluar kau!!"

Si sopir : "Biarin! memang saya orang kampung!!!"

By: Teguh Prasetyo H
NPM: 11107669
Kelas: 3 KA 16

Peranan Berpikir Logis Dalam Kegiatan Menulis Ilmiah

Peranan Berpikir Logis Dalam Kegiatan Menulis Ilmiah

Manusia dianugerahi oleh Tuhan beupa akal. Akal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Dengan akal manusia dapat berpikir, berimajinaasi bahkan berlogika. Akal sering diidentikkan dengan otak, padahal antara otak dan akal adalah dua hal yang berbeda. Akal adalah sesuatu yang abstrak, absurb (tidak jelas), sedangkan otak adalah sesuatu yang konkret dan dapat dilihat.
Peranan berfikir logis adalah hal yang utama dalam membuat penulisan ilmiah, karena penulisan ilmiah dibuat dengan tujuan untuk melatih para mahasiswa untuk dapat menguraikan dan membahas suatu permasalahan secara ilmiah dan dapat menuangkannya secara teoritis, jelas dan sistematis.

“Grammatical context is based upon and presupposes logical context, which is a certain connection and cohesion between the various parts of a composition, according to the laws of correct thinking”. Kalimat tersebut kurang lebih dapat diartikan bahwa dalam konteks gramatikal yang berdasarkan pada konteks logis, merupakan koneksi dan kohesi tertentu antara berbagai macam bagian sebuah karangan (fakta) menurut aturan berpikir logis. Jadi, ada hubungan dan kohesi menurut aturan berpikir yang logis.

Dalam hal ini suatu pemikiran ilmiah pasti akan bersangkutan dengan logika. Demikian pula sejarah sebagai sesuatu yang ilmiah dapat dikaji dengan logika, karena sejarah bukan mitos ataupun metafisika. Berpikir logis sangat diperlukan dalam logika sejarah agar sejarawan tidak sekedar mengetahui melainkan dapat mengungkapkan dengan jelas dan cermat pengetahuan yang telah diperoleh dari fakta-fakta.

Berpikir ilmiah menjadi titik tolak karya ilmiah dan perkembangan kegiatan ilmiah yang didalamnya memuat proses berpikir ilmiah. Dalam proses berpikir ilmiah, terdapat dua logika yang memiliki pola berbeda, yaitu logika berpikir deduktif dan induktif.
Berpikir induktif merupakan satu langkah pengambilan kesimpulan yang dimulai dari fakta khusus menuju kesimpulan bersifat umum. Langkah berpikir induktif dimulai dari pengamatan lapangan, penyusunan hasil pengamatan, pengujian data, dan penarikan kesimpulann. Pengujian hipotesis tidak melalui pengkajian teori akan tetapi melalui kajian data lapangan.

Peranan berfikir logis dituangkan dalam penulisan ilmiah pada bagian Bab 1 latar belakang masalah dimana topic yang diambil mempunyai suatu permasalahan yang sedang diteliti dan harus dipecahkan, setelah itu ada bagian batasan masalah dimana menjelaskan kelebihan dan kekurangan dalam memecahkan masalah yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang masalah, serta bagian tujuan penulisan yang menjelaskan tentang tujuan masalah tersebut untuk dipecahkan.

Selain dalam Bab pertama berfikir secara logis pun kembali berperan dalam Bab ke dua hingga selesai. Sehingga kita mampu menyelesaikan tugas penulisan ilmiah itu secara logis / tidak hanya berdasarkan cerita, tetapi dapat dibuktikan kebenarannya.

Posting by : Teguh Prasetyo H
Kelas: 3 KA 16
NPM: 11107669